Selasa, 26 Januari 2021

Krama Bali Mesti “Mulat Sarira” Atasi COVID-19

DENPASAR, BALIPOST.com – Jumlah kasus COVID-19 di Bali didominasi oleh krama Bali. Dari data, naiknya angka kasus COVID diakibatkan klaster upacara di Bali. Budayawan yang juga Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Dr. I Made Suarta, S.H., M.Hum., Senin (25/1) mengatakan bahwa krama Bali tak bisa dikalahkan jika bicara soal solidaritas dan soliditas menyama braya. Salah satu bentuk kepedulian mereka dalam hidup segilik seguluk sampranaya selulung sabayantaka bisa dilihat dari rasa wirang mereka jika salah satu saudaranya memiliki hajatan atau karya Panca Yadnya. Ini yang menurut Made Suarta yang juga tokoh pendidikan itu, menyebabkan setiap upacara agama selalu banyak dihadiri oleh krama semeton dan banjar. Dalam pandemi COVID-19 kali ini, Made Suarta mengatakan saatnya krama Bali mulat sarira atau introspeksi dan sadar bahwa saatnya upacara Panca Yadnya dilakukan secara nyepi alias dihadiri sedikit orang. Orang Bali menyebutnya nyepen alis sepi atau dihadiri secara terbatas. Pada masa pandemi yang semakin membahayakan diri ini, dia mengharapkan di satu sisi krama Bali menyadari bahwa klaster upacara sangat berpotensi menimbulkan kasus COVID yang lebih luas. Baca selengkapnya Krama Bali Mesti “Mulat Sarira” Atasi COVID-19 di BALIPOST.com
http://dlvr.it/RrMxpb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Melali ke Pantai Nunggalan

  Pantai Nunggalan Pantai Nunggalan terletak di ujung selatan Bali, tepatnya di Desa Pecatu, Kuta Selatan. Pantai Nunggalan jadi salah satu ...